KLASIFIKASI, ANALISIS DAN DIAGNOSA DATA KEPERAWATAN
Dewi Nurhasanah
5 comments
A. KLASIFIKASI/PENGELOMPOKAN DATA
Pengelompokan data adalah mengelompokan data-data klien atau keadaan
tertentu dimana klien mengalami permasalahan kesehatan atau keperawatan
berdasarkan kriteria permasalahnnya.
Setelah data dikelompokan maka perawat dapat mengidentifikasi masalah
klien dan merumuskannya. Pengelompokan data dapat disusun berdasarkan ”pola
respon manusia ( taksomi NANDA
)” dan atau ”pola fungsi kesehatan (Gordon,
1982)”.
Penggolongan Masalah
Keperawatan
”RESPON MANUSIA” (TAKSONOMI NANDA I): 9 pola
Pertukaran
Komunikasi
Berhubungan
Nilai nilai
Pilihan
Bergerak
Penafsiran
Pengetahuan
Perasaan
”POLA FUNGSI KESEHATAN”: 11 pola (Gordon, 1982 cited in Asih, 1994)
1. Persepsi
Kesehatan: pola penatalaksanaan kesehatan
2. Nutrisi:
pola metabolisma
3. Pola
eliminas
4. Aktifitas:
pola latihan
5. Kognitif:
pola istirahat
6. Kognitif:
pola perseptual
7. Persepsi
diri: pola konsep diri
8. Peran:
pola berhubungan
9. Seksualitas:
pola reproduktif
10. Koping:
pola toleransi stress
11. Nilai: pola
keyakinan
B. ANALISIS DATA
Analisis data merupakan kemampuan kognitif dalam
pengembangan daya berfikir dan penalaran yang dipengaruhi oleh latar belakang
ilmu dan pengetahuan, pengalaman, dan pengertian keperawatan. Dalam melakukan
analisis data, diperlukan kemampuan mengkaitkan data dan menghubungkan data
tersebut dengan konsep, teori dan prinsip yang relevan untuk membuat kesimpulan
dalam menentukan masalah kesehatan dan keperawatan klien.
Dasar analisis :
1. Anatomi – fisiologi
2. Patofisiologi penyakit
3. Mikrobiologi – parasitologi
4. Farmakologi
5. Ilmu perilaku
6. Konsep-konsep
(manusia, sehat-sakit, keperawatan, dll)
7. Tindakan dan prosedur
keperawatan
8. Teori-teori
keperawatan.
Fungsi analisis :
1. Dapat
menginterpretasi data keperawatan dan kesehatan, sehingga data yang diperoleh
memiliki makna dan arti dalam menentukan masalah dan kebutuhan klien
2. Sebagai
proses pengambilan keputusan dalam menentukan alternatif pemecahan masalah yang
dituangkan dalam rencana asuhan keperawatan, sebelum melakukan tindakan
keperawatan.
Pedoman
Analisis Data :
1. Menyusun kategorisasi
data secara sistematis dan logis
2. Identifikasi kesenjangan
data
3. Menentukan pola
alternatif pemecahan masalah
4.
Menerapkan teori, model, kerangka kerja, nrma dan standart, dibandingkan dengan
data senjang
5. Identifikasi kemampuan
dan keadaan yang menunjang asuhan keperawatan klien
6. Membuat
hubungan sebab akibat antara data dengan masalah yang timbul.
Cara analisis data :
1. Validasi
data, teliti kembali data yang telah terkumpul
2. Mengelompokkan
data berdasarkan kebutuhan bio-psiko-sosial dan spiritual
3. Membandingkan
dengan standart
4. Membuat
kesimpulan tantang kesenjangan (masalah keperawatan) yang ditemukan
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa
keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respons manusia (status
kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana
perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi
secara pasti untuk menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah,
dan merubah (a Carpenito, 2000).
Gordon
(1976)
mendefinisikan bahwa diagnosa keperawatan adalah “masalah kesehatan actual dan
potensial dimana perawat berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, dia mampu
dan mempunyai kewenangan untuk memberikan tindakan keperawatan”. Kewanangan
tersebut didasarkan pada standar praktek keperawatan dan etik keperawatan yang
berlaku di Indonesia
NANDA menyatakan bahwa diagnosa
keperawatan adalah ”keputusan klinik tentang respon individu, keluarga dan
masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, sebagai dasar
seleksi intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan sesuai
dengan kewenangan perawat”.
Semua
diagnosa keperawatan harus didukung oleh data, dimana menurut NANDA diartikan
sebagai ”defenisi karakteristik”. Definisi karakteristik tersebut dinamakan
”Tanda dan gejala”, Tanda adalah sesuatu yang dapat diobservasi dan gejala
adalah sesuatu yang dirasakan oleh klien.
Diagnosa keperawatan menjadi dasar
untuk pemilihan tindakan keperawatan untuk mencapai hasil bagi anda, sebagai
perawat, yang dapat diandalakan(NANDA Internasional, 2007)
Diagnosa keperawatan berfokus pada,
respon aktual atau potensial klien terhadap masalah kesehatan dibandingkan
dengan kejadian fisiologis, komplikasi, atau penyakit.
Tujuan Pencatatan Diagnosa
Keperawatan
1. Menyediakan definisi yang tepat yang
dapat memberikan bahasa yang sama dalam memahami kebutuhan klien bagi semua
anggota tim pelayanan kesehatan.
2. Memungkinkan perawat untuk
mengkomunikasikan apa yang mereka lakukan sendiri, dengan profesi pelayanan
kesehatan yang lain, dan masyarakat.
3. Membedakan peran perawat dari dokter
atau penyelenggara pelayanan kesehatan lain.
4. Membantu perawat berfokus pada
bidang praktik keperawatan.
5. Membantu mengembangkan pengetahuan
keperawatan.
Perbedaan Diagnosa Medis Dan Perawatan
1)
Diagnosa
Medis
a.
Fokus:
Faktor-faktor pengobatan penyakit
b.
Orientasi:
Keadaan patologis
c.
Cenderung
tetap, mulai sakit sampai sembuh
d.
Mengarah
pada tindakan medis yang sebagai dilimpahkan kepada perawat
e.
Diagnosa
medis melengkapi diagnosa keperawatan
2)
Diagnosa
Keperawatan
a.
Fokus:
reaksi/ respon klien terhadap tidakan keperawatan dan tindakan medis/ lainya
b.
Orientasi:
kebutuhan dasar individu
c.
Berubah
sesuai perubahan responden klien
d.
Mengarah
pada fungsi mandiri perawat dalam melaksanakan tindakan dan evaluasinya
e.
Diagnosa
keperawatan melengkapi diagnosa medis
Langkah-langkah dalam diagnosa keperawatan dapat dibedakan
menjadi:
- Klasifikasi dan Analisa Data
- Interpretasi Data
- Validasi Data
- Perumusan Diagnosa Keperawatan
5 comments
Makasih kak ..
ReplyDeletesangat membantu,,
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteDaftar pustakanya kak
ReplyDeleteDaftar pustakanya kak
ReplyDeleteHatur nuhun, sangat membantu saya
ReplyDelete